Rabu, 25 April 2012

Macro Photography

Maaf membuat anda semua para pengunjung blog saya garing menunggu postingan saya yang terbaru mengenai photography .

Postingan saya yang terbaru ini mengulas kelanjutan pengenalan lebih dalam tentang photography . dia awal ini saya memulai tentang "MACRO PHOTOGRAPHY".


Macro Photography / Foto Macro itu sesungguhnya sebuah kegiatan fotografi yang unik yang bisa membuat kita bisa menyatu dengan alam,menambah kepekaan kita kepada sekitar atau momment" tertentu. Hal ini gampang" susah untuk di praktekan. Pengertian kata "MACRO" sesungguhnya adalah "BESAR", tetapi dalam fotografi macro hal itu dijadikan lawan katanya yang justru mengambil object" "KECIL". Mungkin karena lensa" untuk menghasilkan foto tersebut dinamakan "Lensa MACRO" walaupun ada beberapa lensa yang disebut "Lensa MICRO" kedua nama lensa tersebut berfungsi untuk mengambil object" yang kecil dan mungkin juga object yang sangat kecil,yang kemudian divisualisasikan menjadi gambar object yang terlihat besar dan lebih jelas. Walaupun sesungguhnya untuk memotret object" kecil kita tdak harus membutuhkan lensa khusus ini. Akan tetapi hasil yang akan anda dapatkan tidak bisa semaksimal dengan hasil yang kita dapatkan dengan lensa macro.



Dengan postingan ini saya coba untuk memberitahukan kepada anda bahwa sesungguhnya ada beberapa cara untuk mendapatkan hasil yang mendekati layaknya kita menggunakan lensa macro. Hal ini dilakukan untuk mengatasi jika anda belum mempunyai atau merasa belum mampu membeli lensa khusus tersebut. Karena lensa khusus tersebut menurut saya tergolong mahal dan mungkin sangat mahal. sebagai contoh untuk mengakali pembelian lensa khusus tersebut anda bisa menggunakan alat yang disebut "reverse ring" yakni gelang pembalik yang berperan memasang lensa dengan arah terbalik. Bagian depan mengarah pada boddy camera, sedangkan bagian belakangnya menghadap kedepan. Dengan gelang pembalik ini, segala lensa berubah fungsi menjadi lensa macro "gadungan" tetapi walau itu hanya gadungan, hasil dari fotonya g gadungan kok. Karena ratio yang dihasilkan sekitar 1:1, ada pula alat tambahan koverter tele 2x dan lensa close up +4 pada lensa normal 50mm, maka kamera anda akan mengahasilkan ratio sekitar 1:2, dan bilamana lensa close up +5 berarti sudah mendekati ratio 1:1.


Secara umum, yang dikategorikan sebagai lensa makro atau lensa mikro adalah jenis lensa yang mampu merekam atau memotret sasaran yang sama besar dengan benda aslinya, disebut berasio 1:1; atau paling tidak separuh besar benda aslinya, atau dengan rasio 1:2. Kini, banyak lensa-lensa vario yang disebut berfasilitas makro dengan rasio 1:4, meskipun secara resmi lensa itu belum termasuk lensa makro

Obyek foto makro sebenarnya sangat banyak. Mulai dari bintang kecil macam semut hingga yang agak besar semacam kadal. Bunga-bunga atau rerumputan yang masih dihinggapi embun dan terkena siraman cahaya matahari pagi bisa dijadikan sebagai obyek foto makro yang sangat indah. Begitu juga ulat, kupu-kupu, atau serangga lain di sekitar kita. Binatang-bintang kecil itu bisa dijadikan sebagai sasaran yang mengasyikkan.

Bahkan Anda pun bisa menjadikan benda-benda mati yang ada di dalam rumah sebagai obyek foto. Misalnya peniti, sisir, pulpen, paku, benang, jarum jahit, dan lain-lain yang mudah di temukan di  dalam rumah. Bila Anda mau, semua benda berwarna yang Anda temui tadi bisa menjadi sebuah karya foto yang memiliki nilai lebih, dan bisa dijadikan pajangan dalam pigura untuk digantung di dinding.

Kesulitannya
Kesulitan-kesulitan yang bakal Anda temui saat memotret benda-benda kecil tadi biasanya berkaitan dengan masalah jauh-tidaknya posisi lensa dengan obyek. Jika posisi lensa dengan obyek terlalu dekat, maka bila kamera bergerak sedikit saja, sasaran akan out-of focus. Dan kemungkinan yang bergerak itu bisa kamera, badan Anda sendiri, atau bisa juga obyeknya. Tapi dengan bantuan penyangga, hal itu bisa diatasi.

Hal lain adalah sempitnya ruang tajam, maka kita hampir selalu memilih bukaan diafragma terkecil selama masih dimungkinkan. Adalah bijaksana bila kita menggunakan ISO 200-400, misalnya. Apalagi jika Anda sudah memiliki kamera digital. Dengan kamera digital, Anda akan bisa lebih leluasa berkreasi. Sebab, kamera pintar itu sudah dilengkapi dengan modus pemotretan makro. Bahkan, kemampuan pemotretan terhadap obyek bisa dilakukan dengan mode pemotretan super-makro, dengan jarak paling dekat 2 cm.

Sudah tentu segala aksesori kreatif, misalnya filter cross screen, galaxy, bahkan yang berwarna, juga bisa kita manfaatkan agar memperoleh hasil yang lebih spektakuler. Selain itu, juga masih ada alat pendukung yang agak mahal, yakni micro adjuster. Alat ini memiliki rel silang, bisa digerakkan maju-mundur, juga bisa digerakkan ke kiri dan ke kanan.

Dengan terpasangnya di atas kaki tiga (tripod), lalu ditumpangkan ke kamera, maka dalam penajaman gambar kita akan banyak terbantu. Sebab, untuk mendekat atau menjauhi sasaran bisa dilakukan secara lembut dengan memutar pendorong rel sesuai kehendak kita. Dengan alat tersebut, tripod tidak perlu dimaju-mundurkan karena adjuster bisa mengambil alih tugas tersebut. Dalam pemakaian, alat itu bisa juga berfungsi sebagai penajam gambar. Atau dengan kata lain, ia bisa bekerja serentak bersama selektor jarak pada kamera.

Di bidang medis, pasangan lensa makro dengan ring flash juga sudah lama dimanfaatkan, bahkan lebih sering daripada mikrografi. Dalam sebuah operasi, misalnya, pemakaiannya jadi sangat efisien. Sebab, selain praktis, alat itu juga tidak menimbulkan bayangan yang mengganggu, bahkan praktis bebas bayangan (shadow-free)

Plus Minus Macro Photography menggunakan Camera Pocket + Reverse lens 50mm adalah sebagai berikut: 

Nilai Plus
1. Modalnya murah meriah, cukup reverse lens 50mm bekas.
2. Pembesaran lebih dari 20+, lumayan besar dan hasilnya bagus.
3. Ringan saat dipegang. Tapi kalau belum biasa, besoknya pasti semua lengan pegal-pegal.
4. Warna-warna atau tone dari obyek keluar semua dan tajam (Flash ON).
5. Detail dari obyek sangat bagus.
6. Langkah awal untuk explore macro photography sebelum memegang D-SLR.
7. Ada yang mengira hasilnya seperti menggunakan lensa 100mm f/2.8 Macro.
8. Karena menggunakan digital pocket camera, tentu sangat mudah bila menggunakan live view dari LCD-nya untuk mendapatkan fokus yang pas.

Nilai Minus
1. DOF-nya sempit.
2. Memfokuskan obyek harus dilakukan dengan cara manual.
3. Getaran pada kamera sangat tinggi sehingga rentan blur. Solusinya, harus menggunakan speed yang cukup cepat. Kalau perlu, gunakan tripod.
4. Butuh kegesitan dalam bergerak dan harus mengikuti obyek. Sebab, reversed lens menuntut obyek sedekat 2-3 cm dengan lensa.
5. Meski menggunakan flash yang disalurkan sampai ke depan lensa, background yang jauh beberapa cm saja sudah membuat hasil foto terlihat gelap.
6. Posisi serangga sering tidak sesuai dengan angle yang kita inginkan. Bila kita mencoba mencari posisi lain supaya mendapat angle bagus, serangga yang kita sasar keburu kabur.

ada beberapa contoh hasil dari foto" saya. (promosi and narsis dikit :p )






*Semoga Bermanfaat*

-Salam Fotografi-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar